Wiji,
inilah panggilan sehari-hari beliau. Wiji Suwarno adalah seorang pustakawan
yang lahir pada tanggal 14 Juli tahun 1973 di Surakarta. Lahir dari pasangan
Hadi Mulyono dan Aminah yang merupakan seorang penjual bakso dari daerah Bulu Kabupaten
Sukoharjo. Sekarang Wiji Suwarno bekerja di Perpustakaan IAIN Salatiga. Beliau
adalah salah satu pustakawan yang menurut saya berhasil dalam profesinya. Mengapa
demikian?
Sejak
dibangku SMA, Wiji telah mengasah jiwa menulisnya ke dalam bentuk puisi, lagu
dan juga artikel-artikel di koran sekolah, majalah pelajar dan majalah dinding.
Tak berhenti di sini, selepas dari bangku perkuliahan Wiji juga telah menulis
beberapa karya dalam bentuk arikel, majalah, jurnal dan buku. Karya-karya Wiji
dapat dijumpai di berbagai perpustakaan. Hal ini menunjukkan jika bakat
menulisnya memang patut diacungkan jempol.
Sebagai
pustakawan Wiji juga memiliki segudang prestasi dibidangnya, diantaranya menjadi
pustakawan berprestasi tingkat Jawa Tengah dan Nasional, menjadi pemenang lomba
penulisan karya ilmiah,diantaranya Juara III LPKI Se-Jawa Tengah yang di
selenggarakan oleh IAIN Surakarta, menjadi jaura III pula penulisan karya
ilmiah nasional yang diselenggarakan oleh UNS Surakarta. Selain jadi pembicara pada bidang
perpustakaan di tingkat nasional wiji juga tidak mengesampingkan waktu membina
perpustakaan-perpustakaan sekolah di daerah Salatiga dan sekitarnya dan
diantara perpustakaan binaan itu telah memiliki prestasi tingkat wilayah maupun
regional. Sebut saja Perpustakaan SMK
Negeri 1 Salatiga, menjadi juara II tingkat Propinsi Jawa Tengah, Perpustakaan
SMA Negeri 2 Sukabumi, menjadi perpustakaan juara II Perpustakaan tingkat Jawa
Barat..
Pengalaman
luar negeri pun tidak urung diperolehnya melalui perpustakaan dan untuk
pengembangan perpustakaan. Tahun 2014
Wiji berhasil lolos kualifikasi untuk mengikuti short Course yang diinisiasi
dan disupport oleh pemerintah India.
Selama kurang lebih 2 (dua) bulan Wiji mengikuti kegiatan Short Course
di India dan mengujungi berbagai perpustakaan di sana. Kemudian tahun 2015 ini, berhasil mengikuti
seleksi Benchmarking Development of Library System Management yang
diselenggarakan Kemenag RI ke beberapa perpustakaan terbaik di Australia,
termasuk diantaranya ke University of Queensland, Brisbane dan State Library of
Sydney.
Eitss..
terlepas dari kesuksesan beliau dalam profesinya, Wiji juga sukses loh dalam
hubungan rumah tangganya. Bisa dibilang Wiji ini sosok yang romantis dan
penyayang pada keluarga. Kesuksesan Wiji Suwarno tidak lepas dari doa orang tua
dan istri tercinta. Terlihat dari beberapa postingan Wiji di sosial media yang mengungkapkan
“mom...you care me from child, you never
ask me something...just did, work, pray and did anything for me and your other
children... Forgive me mom..I want to make you happy, smile and never think
sad.... I pray to God... I wish I never make you disappoint.... I love you mom,
I love you dad”. Dapat disimpulkan betapa sayangnya Wiji pada orang tuanya.
Selain postingan yang menunjukkan cintanya pada orang tua, juga terlihat
beberapa postingan foto yang menunjukkan kecintaan pada istri dan buah hatinya.
Dalam postingan fotonya Wiji menyebutkan “my love family .... I love you all forever”. Disini Wiji mengungkapkan betapa Ia sangat mencintai
keluarganya. Foto ini diambil ketika mereka sekeluarga quality time ke
suatu tempat. Disini Ia menunjukkan jika keluarga itu sangatlah penting. Tanpa
do’a dari keluarga belum tentu Ia dapat meraih kesuksesan seperti sekarang ini.
Betapa hebatnya seorang Wiji Suwarno yang bisa menyediakan waktu untuk berbagi canda
dan tawa dengan keluarga disela-sela kesibukannya.
Sebagai
seorang pustakawan, kita seharusnya banyak belajar dari seorang Wiji Suwarno
yang tidak hanya sukses dalam lingkup profesi atau pekerjaan saja, tetapi juga
harus sukses dalam hubungan rumah tangga, dan keluarga. Ingat guys tanpa support dan do’a
dari mereka, kesuksesan kita bukanlah apa-apa. Sukses terus ya pustakawan..!!