Sedikit
bercerita mengenai pengalaman saya berkunjung ke Perpustakaan Masjid Gedhe
Kauman Yogyakarta. Awal
kunjungan ke perpustakaan ini sedikit kecewa karena sewaktu tiba di lokasi
perpustakaan tidak dibuka dikarenakan saya berkunjung di hari minggu. Saya
berfikir perpustakaan ini buka setiap hari ternyata tidak, setiap hari minggu
perpustakaan tidak menerima jadwal kunjungan. Pada waktu kunjungan kedua
kalinya, sayapun hampir tidak bisa melakukan wawancara dikarenakan sampai di
perpustakaan ini pada pukul 20.00 WIB, sedangkan perpustakaan ini tutup pukul
21.00 WIB.
Nah
disini saya akan berbicara mengenai pengelolaan koleksi buku di Perpustakaan
Masjid Gedhe Kauman ini. Berdasarkan hasil kunjungan, saya memperoleh beberapa
informasi di perpustakaan ini, diantaranya:
1.
Pengadaan Koleksi
a.
Dana
Kelancaran suatu perpustakaan tergantung dari
ketersediaan dana yang dimiliki oleh perpustakaan. Dalam penyelenggaraan
kegiatan perpustakaan masjid dana dapat diperoleh dari:
- Kotak amal
- Mencari donatur tetap
- Menjual jasa
- Usaha bersama
- Memanfaatkan barang layak pakai
- Infak, shodaqoh, dan zakat.
Di Perpustakaan Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta untuk
memperoleh dana untuk perpustakaan didapatkan dari hasil infak di masjid kurang
lebih 500 ribu rupiah/bulan. Disamping dana bulanan dari masjid perpustakaan
juga mendapatkan dana dari kotak infak yang ada di perpustakaan. Di dalam
ruangan perpustakaan ada kotak infak yang diletakkan di depan pintu keluar,
kotak infak ini bertujuan untuk memperoleh dana jika ada pengguna yang secara
sukarela memberikan sumbangan terhadap perpustakaan. Dana lain diperoleh dari
hasil jasa print yang disediakan oleh perpustakaan dan dari uang denda
keterlambatan koleksi pengguna.
b.
Tenaga
Pada dasarnya untuk mengelolah perpustakaan
diperlukan orang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang
perpustakaan. Oleh karena itu, sebagai pengelola perpustakaan masjid
disyaratkan:
1. Berpendidikan minimal SMA, dan diutamakan lulusan
MAN, atau PGA.
2. Berpendidikan perpustakaan melalui pendidikan
formal atau non formal 200 jam. Pendidikan formal Diploma, Sarjana (S1),
Magister (S2)
3. Memahami seluk beluk islam.
Di Perpustakaan Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta pengelola
perpustakaan terdiri atas beberapa orang anggota, yang mana keseluruhan
merupakan orang-orang yang berpendidikan. Akan tetapi pendidikan yang dimaksud
bukanlah pendidikan mengenai ilmu perpustakaan. Pengelola Perpustakaan Masjid
Gedhe Kauman tidak ada yang menempuh pendidikan ilmu perpustakaan. Berdasarkan
hasil wawancara dengan salah satu pengelola perpustakaan, mereka memang tidak
berlatar belakang pendidikan bidang perpustakaan melainkan mereka belajar
pengelolaan perpustakaan dengan mendatangi UMY dan bertemu dengan bapak Lasa
Hs. Bapak Lasa Hs mengajarkan mengenai pengelolaan perpustakaan dan memberikan
buku penduan mengenai pengelolaan perpustakaan masjid. Dari sini Pengelola
Perpustakaan Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta belajar mengenai pengelolaan
perpustakaan dan menerapkannya di perpustakaan.
c.
Koleksi
Koleksi merupakan unsur utama dalam perpustakaan.
Untuk pengadaan koleksi perpustakaan harus disesuaikan dengan jenis
perpustakaan. Jika perpustakaan masjid hendaknya koleksi lebih kepada koleksi
keagamaan. Koleksi perpustakaan bisa diperoleh dari berbagai sumber.
Di Perpustakaan Masjid Gedhe Kauman koleksi
perpustakaan terdiri atas beberapa jenis diantaranya: koleksi agama, ilmu
pengetahuan alam, psikologi, sosial dan budaya islam, filsafah dan perkembangan
islam, hukum dan politk umum, Al-Qur’an dan ilmu terkait, hadist dan ilmu
terkait, dll.
Jumlah koleksi perpustakaan berkisar antara 2000
sampai 2500 eksemplar dengan berbagai bidang ilmu pengetahuan dan diperoleh
dari berbagai sumber. Perpustakaan Masjid Gedhe Kauman memperoleh koleksi
dengan cara membeli koleksi, bantuan sumbangan, dan dari wakaf masyarakat.
Koleksi perpustakaan biasanya dibeli di tempat
langganan dan koleksi yang dibeli harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh
pengguna perpustakaan. Untuk mengetahui koleksi apa yang dibutuhkan pengguna,
perpustakaan memberikan kesempatan kepada pengguna untuk menuliskan saran
koleksi apa yang dibutuhkan. Setelah itu pengelola akan mempertimbangkan
koleksi mana yang sekiranya dibutuhkan di perpustakaan. Jika itu menunjang
pengetahuan dan dirasa penting oleh pengelola perpustakaan buku itu akan
diadakan, tetapi jika buku yang disarankan kurang penting, pengelola akan menunda
pengadaan koleksi tersebut
d.
Ruangan/Lokasi
Perpustakaan Masjid Gedhe Kauman telah memiliki ruangan sendiri. Lokasi
perpustakaan berada bersebelahan dengan Masjid Gedhe Kauman. Luas ruangan
tergantung kepada status perpustakaan masjid tersebut. Semakin tinggi status
perpustakaan akan semakin luas juga ruangannya. Perpustakaan Masjid Gedhe
Kauman memiliki ruangan yang cukup untuk menampung koleksi yang ada.
2.
Pengolahan Koleksi
Koleksi perpustakaan merupakan sesuatu yang sangat penting keberadaannya di
perpustakaan. Koleksi perpustakaan masjid tidak hanya terbatas pada koleksi
keislaman atau yang berbaur agama saja, melainkan terdiri atas berbagai bidang
keilmuan lainnya. Koleksi perpustakaan setelah diterima akan diproses dengan
cara berikut:
a.
Inventarisasi
Seluruh koleksi yang diterima di perpustakaan
harus dicatat. Sebaiknya tiap jenis bahan pustaka memiliki buku inventaris
masing-masing. Harus ada inventaris untuk buku, untuk majalah, maupun untuk
bahan non buku, seperti: film, kaset, mikrofis dan lain-lain. Di Perpustakaan Masjid
Gedhe Kauman telah melakukan inventaris. Di perpustakaan masjid ini melakukan
pencatatan koleksi pada sebuah buku besar atau buku inventarisasi. Karena perpustakaan
ini baru mulai aktif setelah vakum selama 10 tahun jadi untuk melakukan
inventaris masih secara bertahap dan dalam proses.
b.
Klasifikasi
Klasifikasi dilakukan untuk memudahkan pencarian koleksi perpustakaan. Di Perpustakaan
Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, pengklasifikasian dilakukan berdasarkan subjek.
Setelah di klasifikasi koleksi perpustakaan akan di input ke software perpustakaan.
Perpustakaan ini menggunakan software slims versi cendana. Kebanyakan koleksi
di perpustakaan ini adalah koleksi tentang agama.
c.
Labeling
Pemberian label difungsikan untuk memberikan kemudahan dalam pencarian
koleksi. Dengan adanya label dapat menunjukkan buku-buku yang subjeknya sama
atau berdekatan. Label ditempel di punggung buku bagian bawah kira-kira 5 cm
dari bawah. Tulisan di label terdiri atas nomor kelas, nama pengarang, judul buku,
dan copy buku (C.1).
d.
Penyusunan di rak/shelving
Buku-buku yang telah selesai di proses, kemudian dipisahkan antara koleksi
referensi dan jenis koleksi lainnya. Di Perpustakaan Masjid Gedhe Kauman
penyusunan dilakukan berdasarkan subjek koleksi. Koleksi referensi disusun
dalam lemari kaca yaitu berupa koleksi tafsir al-azhar, al-qur’an, al-qur’an
per juz, majalah dll. Sementara koleksi lainnya seperti buku agama, fiksi, atau
bidang ilmu lainnya disusun di rak.
3.
Pelayanan
Jenis layanan yang ada di Perpustakaan Masjid Gedhe Kauman ini adalah
layanan sirkulasi, layanan internet, layanan jasa print.
Layanan sirkulasi adalah layanan peminjaman yang
mana meliputi: syarat keanggotaan, peraturan, prosedur peminjaman,
pengembalian, jam buka, sistem peminjaman, sistem pencatatan, statistik
pengunjung. Untuk menjadi anggota di Perpustakaan Masjid Gedhe Kauman, calon
pengguna dapat mendaftar dengan mengisi form pendaftaran. Berdasarkan hasil
wawancara dengan salah seorang pengelola perpustakaan, awal pengisian form
pendaftaran, pengguna boleh langsung meminjam koleksi sebanyak 2 koleksi dengan
jangka waktu peminjaman selama 1 minggu. Apabila koleksi telat dikembalikan
pengguna akan dimintai denda satu hari sebesar 200 rupiah dan apabila koleksi
hilang maka akan diminta mengganti koleksi tersebut atau ganti uang seharga
buku tersebut. Bagi pengguna yang tidak mengembalikan koleksi dalam jangka
waktu 1 bulan pengelola perpustakaan akan menghubungi pengguna dan jika perlu
akan mengunjungi alamat pengguna perpustakaan. Sampai saat ini pengguna perpustakaan
yang terdaftar berjumlah sekitar 70 orang. Untuk jam layanan perpustakaan ini
membuka layanan pada hari senin-sabtu pukul 09.00-21.00 WIB, sedangkan hari
minggu perpustakaan tidak membuka layanan atau tutup. Statistik pengunjung di
perpustakaan ini tercatat pada bulan november sejumlah 517 orang dalam 25 hari
kerja atau sekitar 21 orang/hari. Pengguna dapat mengakses perpustakaan pada website
www.lib.masjidgedhe.or.id
Perpustakaan Masjid Gedhe Kauman juga memiliki
layanan internet gratis bagi setiap pengunjung yang datang ke perpustakaan. Perpustakaan
menyediakan 3 PC untuk dapat digunakan oleh pengguna dalam mengakses informasi.
Layanan internet ini terhubung dengan SD kauman
yang berada tidak jauh dari lokasi perpustakaan. Adapun syarat-syarat dalam
mengakses layanan
internet ini adalah:
Perpustakaan ini juga menyediakan layanan jasa
print yang mana bisa digunakan oleh pengguna. Biaya per lembar untuk memprint di
perpustakaan ini adalah 100 rupiah. Biaya yang didapatkan dari jasa ini akan
digunakan untuk membeli kertas dan tinta mesin printer.
4.
Preservasi Koleksi
Kata preservasi, yang biasa diterjemahkan
dengan kata pelestarian, berasal dari bahasa Inggris yaitu preservation. Pelestarian (preservation)
juga berarti sistem
pengolahan dan perlindungan pada bahan pustaka, dan atau tugas maupun pekerjaan untuk memperbaiki,
memugar, melindungi, merawat bahan pustaka, dokumentasi, arsip maupun bahan
informasi serta bangunan perpustakaan.
Tujuan pelestarian menurut
Martoatmodjo adalah mengusahakan agar bahan pustaka tidak cepat mengalami kerusakan. Bahan pustaka yang mahal, diusahakan agar awet,
bisa dipakai lebih lama dan bias menjangkau lebih banyak pembaca perpustakaan. Koleksi yang dirawat dimaksudkan bisa menimbulkan daya
tarik, sehingga orang yang tadinya segan membaca atau enggan memakai buku perpustakaan menjadi rajin mempergunakan jasa
perpustakaan.
Di Perpustakaan Masjid
Gedhe Kauman Yogyakarta ini untuk menghindari kerusakan koleksi dan ruangan
dibersihkan setiap hari, dan koleksi akan disampul menggunakan mika bening.
Untuk menghindari kerusakan dalam penataan koleksi, selesai dibaca pengguna
tidak diperbolehkan untuk menata langsung koleksi di rak. Pengguna perpustakaan
diharuskan meletakkan koleksi di meja baca dan pengelola perpustakaan yang akan
menata kembali koleksi tersebut ke rak buku. Jika ada koleksi yang mengalami
misalnya bermasalah dengan sampul buku yang rusak atau lepas jahitan punggung
buku, koleksi akan di perbaiki keluar perpustakaan karena di perpustakaan belum
tersedianya alat-alat perbaikan koleksi dan juga kurangnya keterampilan pengelola
dalam memperbaiki koleksi.
5.
Kegiatan Perpustakaan
Ada beberapa jenis kegiatan yang telah dijalani
oleh Perpustakaan Mesjid Gedhe Kauman diantaranya:
a.
Membuka
kegiatan wakaf buku. Siapapun yang ingin menyumbangkan koleksi/buku akan
diterima langsung oleh perpustakaan. koleksi-koleksi yang disumbangkan akan disortir
oleh pengelola, jika koleksi yang disumbangkan sesuai maka akan dijadikan
tambahan koleksi, tetapi jika tidak sesuai perpustakaan masjid ini akan
menyumbangkan koleksi tersebut kepada pepustakaan yang membutuhkan.
b.
Les bahasa
inggris
Kegiatan les bahasa inggris ini dilakukan pada
hari senin-kamis ba’da magrib. Prosedur pendaftaran dilakukan di perpustakaan,
untuk biaya tutor akan diberikan tiap bulannya secara sukarela atau sesuai
kemampuan anggota les.
c.
Les bahasa
arab
Kegiatan les bahasa arab berlangsung setiap 3x 1
minggu pada hari selasa, jum’at dan sabtu ba;da isya’ di perpustakaan masjid
ini. Pendaftaran juga dilakukan di perpustakaan dan untuk biaya tutor akan
diberikan secara sukarela atau sesuai kemampuan anggota.
d.
Kerjasama
dengan Mualaf Center Yogyakarta
Dalam kegiatan ini diajarkan mengenai bagaimana
ajaran islam yang sebenarnya.
e.
Kegiatan
evaluasi perpustakaan
Diadakan rutin dalam 1x per bulan.
f.
Kegiatan meet
and greet
Dilaksanakan sekali dua bulan.
g.
Kegiatan
requitmen pengelola perpustakaan
Baru diadakan sebanyak dua kali semenjak aktif
kembali. Minat masyarakat tergolong rendah karena pengelolaan bersifat
sukarela.
6.
Promosi perpustakaan
Promosi merupakan suatu cara untuk memperkenalkan perpustakaan kepada
masyarakat. Di Perpustakaan Masjid Gedhe Yogyakarta ini mempromosikan
perpustakaannya melalui media sosial. Perpustakaan ini aktif di media sosial
diantaranya facebook, twitter, instagram, Line dan WhatsApp. Perpustakaan ini
juga mengupload video awal dibukanya perpustakaan ini kembali ke Youtube dan
juga promosi dengan mengadakan meet and greet sekali dua bulan.
7.
Rencana perpustakaan
Rencana perpustakaan ke depannya, sesuai dengan visi perpustakaan yaitu
mewujudkan Perpustakaan Masjid Gedhe Kauman sebagai pusat literatur peradaban
islam. Diantaranya dengan cara:
a. Mencari arsip-arsip tentang muhammadiyah dan
mengumpulkan arsip-arsip tersebut di perpustakaan.
b. Studi banding ke perpustakaan-perpustakaan masjid
lainnya.
c. Lebih meningkatkan layanan teknis perpustakaan.
d. Merekrut volunteer sebanyak-banyaknya. Volunteer
adalah pustakawan sukarelawan yang ikut aktik menyukseskan program
perpustakaan.
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Perpustakaan Masjid Gedhe Kauman termasuk salah satu perpustakaan masjid
aktif dalam kegiatan dan pelayanannya. Perpustakaan ini telah memiliki berbagai
layanan pengguna dan memiliki kurang lebih 2500 koleksi perpustakaan dalam
berbagai bidang ilmu. Perpustakaan dikelola oleh pengelola yang tidak memiliki
keterampilan teknis mengenai perpustakaan tetapi bisa mengelola perpustakaan
yang sudah 10 tahun vakum ini dengan mempelajari buku panduan yang diberikan
oleh bapak Lasa Hs kepada perpustakaan. Perpustakaan Masjid Gedhe Kauman
Yogyakarta memiliki berbagai kegiatan yang sangat menunjang kemajuan
perpustakaan. Dalam mempromosikan perpustakaan ini pengelola cukup aktif di
sosial media dan berbagai kegiatan lain yang berhubungan dengan masyarakat.
Perpustakaan Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta akan terus meningkatkan kualitasnya
dalam memberikan pelayanan dan mewujudkan visinya sebagai pusat literatur
peradaban islam.
2.
Saran
a. Sebaiknya perpustakaan memiliki pengelola yang
memiliki pengetahuan dalam bidang perpustakaan, atau pengelola yang ada
mengikuti pelatihan kepustakawanan.
b. Pengelola perpustakaan lebih aktif lagi dalam
mencari dana agar dapat terus mengembangkan perpustakaan masjid.
c. Pengelola perpustakaan sebaiknya mempelajari
teknik perbaikan koleksi. Jika ada koleksi yang mengalami kerusakan tidak harus
diperbaiki ke tempat lain.
DAFTAR PUSTAKA
Dokumen Pribadi.
Lasa Hs. Petunjuk Pengelolaan
Perpustakaan Masjid dan Lembaga Islamiyah.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1994.
-------------. Manajemen
Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007.
Martoatmodjo, Karmidi. Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta : Universitas Terbuka, 1999.
Undang-Undang No 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pada Bab
I pasal 1.
Lasa Hs, Petunjuk Pengelolaan Perpustakaan Masjid dan Lembaga Islamiyah, (
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1994) Hlm. 8
Lasa Hs, Petunjuk Pengelolaan Perpustakaan Masjid dan Lembaga Islamiyah, (
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1994) Hlm. 10
Lasa Hs, Petunjuk Pengelolaan Perpustakaan Masjid dan Lembaga Islamiyah, (
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1994) Hlm. 76
Lasa,
H.S. Manajemen Perpustakaan Sekolah. (Yogyakarta: Pinus Book
Publisher,2007), hal. 233-234.
Karmidi
Martoatmodjo, Pelestarian Bahan Pustaka. (Jakarta : Universitas Terbuka,
1999), hal. 5-6.